Bulutangkis.com - Indonesia memiliki segudang prestasi yang sudah diakui oleh masyarakat Internasional di bidang Bulutangkis. Berbagai kejuaraan tingkat dunia, bahkan medali emas Olimpiade berhasil diraih, sehingga nama Indonesia menjadi harum di mata dunia.
Prestasi, perjuangan keras dan inspiratif yang diraih oleh maestro-maestro bulutangkis tersebut dalam mengharumkan nama negara di tingkat internasional patut diapresiasi secara mendalam dan harus mendapatkan penghargaan dari kita semua.
Melalui program Djarum Apresiasi Budaya, dibawah payung Djarum Foundation meresmikan Sculpture “SUPER SMASH” di depan GOR Bulutangkis Djarum di desa Jati-Kudus, Jawa Tengah, pada hari Kamis (03 Maret) lalu, sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap prestasi yang diraih di bidang bulutangkis. Monumen inspiratif ini dikelilingi oleh 7 taman yakni Taman Plaza Thomas Cup, Plaza Thomas Uber, Plaza All England, Plaza Kejuaraan Dunia, Plaza BWF, Plaza Sudirman dan Plaza Rangking Dunia.
“Sculpture SUPER SMASH adalah cerminan kebanggaan, semangat, dan cita-cita. Kebanggaan terhadap prestasi, semangat untuk terus berproses dan cita-cita besar demi kemajuan negara Indonesia tercinta. Dengan adanya monumen ini, selain menjadi perwujudan kebanggaan terhadap prestasi di bidang bulutangkis juga diharapkan akan mampu memberikan inspirasi kepada generasi selanjutnya untuk terus menerus berjuang dan bekerja keras dalam meraih prestasi dan berusaha turut mengharumkan nama bangsa Indonesia”, ujar Victor Rahmat Hartono, President Director Djarum Foundation dalam pidato peresmian sculpture SUPER SMASH.
Renitasari, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation mengungkapkan bahwa meski secara visual sculpture ini bertema “SUPER SMASH”, namun secara tersirat visi yang ingin disampaikan jauh lebih besar dan lebih luas lagi. Karena dari pusat pelatihan dan usaha pembimbingan seperti yang telah dilakukan oleh Djarum tentunya akan mampu memberikan peran bagi generasi penerus bangsa. Merekalah yang akan memberikan warna bagi pergerakan budaya Indonesia di masa yang akan datang.
Turut hadir dalam acara peresmian, antara lain para atlet legenda PB Djarum seperti Haryanto Arbi, Sigit Budiarto, Maria Kristin, Hayom Rumbaka, Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin, atlet PB Djarum Jakarta dan Kudus, serta budayawan dari Kudus, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jakarta. Setelah acara peresmian, dilanjutkan dengan diskusi bersama pencipta, Rudi Mantofani; kolektor dan kurator seni rupa asal Magelang, Oei Hong Djien; serta kurator Galeri Salihara, Asikin Hasan. (Image Dynamics) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar