Sejak pertama kali libero diperkenalkan pada permainan bolavoli tahun 1997, banyak reaksi yang muncul ada yang setuju dan ada yang tidak. Masing-masing kelompok mengajukan berbagai macam argumentasi mulai dari yang irasional maupun yang rasional. Bagi yang alergi perubahan dan hanya mengedapankan pada sikap emosional, kehadiran libero dipandang sebagai sesuatu bentuk kegagalan dalam pembinaan yang tidak dapat memberikan seluruh dasar-dasar teknik kepada setiap pemain sampai pada tingkat mahir.
Sedangkan bagi kelompok yang selalu menginginkan adanya inovasi, …kehadiran libero dalam permainan bolavoli merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu agar permainan menjadi lebih menarik dan lebih dapat memainkan emosi bagi para penonton karena penonton disuguhi permainan tingkat tinggi dengan waktu reli yang relatip lebih lama. Tanpa perlu mendukung yang kontra maupun pro, sejak keberadaan pemain libero diatur dalam peraturan resmi FIVB tahun 2001 – 2004 pada bab 6 pasal 20 ayat 1, 2 dan 3, mau tidak mau, suka tidak suka, komunitas bolavoli di seluruh dunia harus menerima dan menjalankannya.
Penggunaan libero secara resmi pada kompetisi yang diselenggarakan oleh PP PBVSI adalah ketika livoli di gelar untuk yang pertamakalinya tahun 1999. Sedangkan untuk tim nasional pertama kali menerapkan libero pada kejuaraan Asia Pasific di Fukuoka tahun 1999 yang dilanjutkan di Tehran,Iran pada Kejuaraan Asia. Sedangkan pada tahun 1998 pada Asian Games di Thailand Indonesia merupakan satu-satunya peserta yang belum menggunakan libero. Namun demikian mulai sejak diperkenalkan hingga saat ini, fungsi libero dalam setiap kejuaraan yang dilangsungkan di Indonesia (kecuali pada Proliga dan Livoli) belum seperti yang diharapkan. Hal ini terbukti dengan sering dijumpainya pemain yang ditunjuk sebagai libero merupakan pemain yang memiliki kualitas teknik paling rendah dibandingkan dengan keseluruhan anggota tim. Dengan demikian kehadirian libero di dalam tim itu hanya sebagai pelengkap atau pemanis sehingga tidak pernah difungsikan atau dimainkan ketika timnya sedang bertanding. Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa pelatih dan seluruh komponen pada tim itu belum sepenuhnya mengerti dan memahami akan makna serta fungsi kehadiran libero dalam sebuah tim.
Ketika bolavoli berubah dari aktivitas olahraga rekreatif menjadi olahraga kompetitif, semua orang menyadari bahwa serangan dalam permainan bolavoli lebih dominan dibandingkan dengan pertahanan. Untuk itu diperlukan usaha-usaha agar dominasi serangan dapat diseimbangkan dengan pertahanan, caranya adalah dengan mengubah peralatan dan peraturan permainan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pertahanan sehingga permainan akan menjadi lebih menarik. Namun demikian usaha untuk meningkatkan pertahanan dalam pelaksanaan perkembangannya akan selalu tertinggal dibandingkan dengan tingkat kemajuan pada penyerangan.
Hal ini disebabkan serangan merupakan salah satu teknik yang paling menarik dalam permainan bolavoli. Sehingga pelatih dan atlet akan selalu berusaha untuk mengembangkan teknik serangan dengan tanpa didasari adanya rasa bosan dalam melakukannya. Disamping itu tingkat perkembangan serangan akan berjalan linier terhadap peningkatan kualitas biomotor atlet akibat meningkatnya kualitas latihan beban (weight training).
Penggunaan pemain libero yang berfungsi sebagai pemain bertahan memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pertahanan baik pada saat menerima servis maupun pada saat bertahan terhadap smes yang dilakukan oleh lawan. Pada bab enam pasal 20.3.1.2. dijelaskan bahwa peran pemain libero terbatas sebagai pemain baris belakang dan tidak diizinkan untuk melakukan serangan dari manapun termasuk di lapangan permainan dan daerah bebas, jika pada saat kontak dengan bola, seluruh ketinggian bola lebih tinggi dari permukaaan net. Disamping itu pada pasal 20.3.1.3. dijelaskan pemain libero tidak diperkenankan untuk serve, blok, atau mencoba untuk memblok. Sedangkan pada pasal 20.3.1.4. mengatur bagaimana pemain lain tidak diperkenankan untuk melakukan pukulan serang di atas net bila bola berasal dari pass atas pemain libero di daerah serang.
Bola dapat dengan bebas diserang, jika libero melakukan tindakan yang sama dari belakang daerah serang. Dari peraturan-peraturan tersebut menunjukkan bahwa peran pemain libero memang disetting sebagai pemain bertahan atau dengan kata lain untuk meningkatkan pertahanan. Dengan meningkatnya pertahanan, persentase serangan juga akan menjadi meningkat dan kombinasi serangan akan menjadi lebih beragam. Pada permainan bolavoli modern, dimana servis banyak dilakukan dengan cara melompat atau hampir menyerupai dengan teknik smes, maka lintasan bola akan sangat dipengaruhi oleh kerasnya pukulan dan cepatnya putaran bola. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa untuk mencari receiver terbaik dalam sebuah kejuaraan lebih sulit dibandingkan mencari smasher terbaik. Mengingat teknik pasing sangat mengandalkan ketepatan penempatan posisi badan terhadap bola dan tingginya rasa gerak, maka diperlukan pemain yang memiliki keterampilan untuk memainkan bola tersebut. Keuntungan lain dengan menggunakan libero adalah bahwa pergantian yang dilakukan tidak tercatat secara resmi sebagai pergantian. Libero bebas menggantikan siapa saja dan kapan saja dengan catatan diantara pergantian tersebut minimal harus diselang dengan satu kali reli. Oleh karena itu merupakan kerugian yang sangat besar bila ada tim yang tidak mengoptimalkan libero dalam setiap pertandingan yang dilakukan. Selama pelaksanaan proliga belum pernah ada kasus-kasus spesifik yang menyangkut libero. Namun demikian bila libero sewaktu dalam pertandingan mengalami cedera. pelatih dapat menunjuk pemain lain untuk menjadi libero pada sisa pertandingan tersebut dan libero yang cedera tidak dapat masuk kembali untuk bermain pada sisa pertandingan itu.
Dari sedikit uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa libero dalam permainan bolavoli diperlukan agar efektivitas pertahanan menjadi lebih meningkat, sehingga pertandingan akan menjadi lebih menarik karena meningkatnya jumlah reli dan pada akhirnya penonton mau berduyun-duyun ke tempat-tempat pertandingan bolavoli.
Sumber: Artikel YusoVolley.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar