Rabu, 12 Oktober 2011

persatuan sepak takraw indonesia





Sejarah PSTI




Awalnya Sepak takraw dikenal dengan sepak raga, adalah permainan rakyat yang banyak diminati kaum lelaki  dibanyak tempat di nusantara ini antara lain, Sulawesi dikenal sebagai Ma’raga atau Ma’daga, Sementara di Sumatera di kenal sebagai ‘Rago’.


Permainan Sepak raga ini, banyak di mainkan oleh putra bangsawan sehingga menjadi salah satu persyaratan sebagai putra terbaik mampu bermain ‘Regu’ dan menunggang kuda. Dan tempat sepak raga sebagai permainan hiburan, bagi pemuda pesantren, bermain sore sambil menunggu datangnya magrib, khusus di Sulawesi Ma’raga adalah symbol perkasa bagi putra Raja, Karena cakap memainkan bola dari rotan yang dianyam tersebut (Kisah Datu Museng & Maipadiapati ).


Cara Bermain Sepak Raga bervariasi, Belum ada standar buku, Melainkan cirri khas daerah masing – masing


Persepaktakrawan Seluruh Indonesia (PERSERASI) Terbentuk pada tanggal 16 Maret 1971. Pada Awal berdirinya, Nama Persatuan Sepaktakraw Seluruh Indonesia yang di singkat dengan PERSERASI.


Waktu itu hanya ada 4 pengurus Daerah (Pengda) sebagai Pilar pendukung yaitu : Sumatera utara, Sumatera barat, Riau dan Sulawesi Selatan dengan Ketua Umum Pertama Bapak Drs. H.M. Junus Akbar.


1. Pada perkembangannya.


PERSERASI diurus secara fungsional oleh departemen Pendidikan dan kebudayaan dalam hal ini oleh Dirokterat jenderal pendidikan luar sekolah, Pemuda dan Olah raga (Dikjend Diksupora).


Mayor jenderal TNI(Purn)Supardi selaku Dirjen saat itu menghimbau jajaran Direktorat Jenderal di daerah daerah untuk menggali dab memasyarakatkan sepakraga.


Sampai thun 1979, Sudah terbentuk 14 Pengda, sebagai syarat minimal untuk diterima menjadi anggota KONI.


Sebagai anggota KONI, Maka pada PON XI/1981 sepaktakraw di pertandingkan untuk Pertama kalinya


setelah cabang ini di pertandingkan di PON, di daerah daerah semakin terdorong untuk mengelola pertandingan ini.


Sampai pada PON XI 1985, ada dua puluhan daerah yang mengikutinya. Demikian bergairahnya daerah, Maka pada bulan Oktober 1986, setahun sesudah PON XI, diadakan lagi kejuaraan Nasional sebagai seleksi pemain untuk sea games XIV/1987 di jakarta, di ikuti oleh 23 daerah.


pada waktu bersamaan dengan kejurnas 1986, dilangsungkan pula kongres tanggal 6-8 oktober 1986, bertepatan di gedung KONI Pusat,


Acara Kongres antara lain menyusun AD/RT organisasi dan pemilihan Pengurus Baru.Setelah mengabdi selama 15 tahun, Sejak(tahun 1971)H.M.Junus Akbar menyerahkan tongkat estafetnya Kepada ketua Umum yang baru kepada Ir. Marjoeni Warga Negara.


salah satu keputusan Kongres ialah mengubah PERSERASI menjadi PERSETASI, SepakRaga di ubah menjadi Sepaktakraw. Marjoeni warga negara menjabat menjadi ketua Umum dua periode. pada munas ke IV /1996 beliau digantikan oleh Prof. Dr. Ir. H. Beddu Amang. MA


pada periode Beddu Amang lengkap sudah PERSETASI di 27 Propinsi dangan 27 Pengda yaitu Propinsi Maluku sebagai pengurus daerah yang terakhir.


Sebelumnya , Era Majoeni warga Negara, Bali, Timor Timur dan Nusa Tenggara Timur bergabung dalam jajaran persepaktakrawan Nasional.


 Sepak takraw mulai di terima dan dimainkan pada Asian Games Ke XI tahun 1990 di china Beijing dan terus di pertandingkan pada Asian games XII/1994 di Hiroshima Jepang  dan  pada tahun 1998


Di SEA GAMES mulai di pertandingkan sejak tahun 1977 dengan di ikutinya Indonesia dan filiphina. Sebelumnya sepaktakraw hanya di mainkan event 2 tahunan di antaranya Negara semenanjung dan indo china,  seperti Malaysia, Myanmar, Thailand dan laos yang di sebut SEA GAMES


Pada tahun 1965 di bentuk Assosiasi Sepaktakraw se Asia yang di sebuat ASTAF (Asian Sepaktakraw Federation ). ISTAF (International Sepaktakraw Federation) di dirikan pada tahun 1987.


Pada general meeting ASTAF dan ISTAF. Tahun 1996 di Bangkok, Prof. DR, Ir H. Beddu Amang, MA. Di dudukan sebagai Debuty President ISTAF/ASTAF. Sebelumnya sejak tahun 1987 sampai 1996 Ir. H. Marjoeni  Warga Negara. Ketua Umum PB.PERSETASI saat itu menjabat sebagai Vice Chairman


Pada tahun 1987 itu, Bersamaan dengan pelaksanaan Sea games XIV/1987 di Jakarta, Marjoeni Warga Negara dalam satu pertemuan dengan wakil-wakil Negara peserta yang di hadiri oleh technical Delegate, Encik joesoef dari Malaysia, mengusulkan agar diadakannya pertandingan ini untuk putrid. Gagasan ini disambut baik dan mulai juni 1998 dilangsungkan The First Woman Sepaktakraw Championship : Cory Aquino Cup di Manila, dilanjutkan eksibisi di Word Cup Kuala Lumpur tahun 1990 dan word women di Frinencesa City, Filiphina Desember 1993


Lama berhenti sampai Indonesia mengadakan Anniversary Cup Pertama pada tahun1997 di Jakarta, Sepaktakraw wanita terus berkembang sampai akhirnya TAT (Takraw Association Of Thailand)menentukan sebagai salah satu nomor pada Thai King’s Cup ke XIII/1997 di Nakon Sawan Thailand.


Inilah cikal bakal sampai dimainkannya sepak takraw women pada Asian games ke XIII/1998 di Bangkok. Sejak itu ada 6 nomor yang di pertandingkan yaitu Tim Putri, Tim Putra, Beregu Putra beregu Putri serta sepaktakraw lingkaran (circle event)putra putri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar