Selasa, 18 Oktober 2011

pertandingan pada karate

1. PERATURAN PERTANDINGAN KATA
==========================================

Kata (Jurus);
Pada pertandingan kata yang diperagakan adalah keindahan gerak dari jurus, baik untuk putera maupun puteri.Pada pertandingan kata ini Pertandingan dibagi menjadi dua jenis: kata perorangan dan kata beregu. Kata beregu dilakukan oleh 3 orang. Setelah melakukan peragaan kata, para peserta yang memasuki babak final diharuskan memperagakan aplikasi dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius karena lebih indah dan lebih susah untuk dilatih.
Menurut standar JKF dan WKF, yang diakui sebagai Kata Wajib adalah hanya 8 Kata yang berasal dari aliraan 4 Besar JKF, yaitu Shotokan, Wado-ryu, Goju-ryu and Shito-ryu, dengan perincian sebagai berikut:
Pertandingan KATA terdiri dari pertandingan perorangan dan tim (Kata beregu).Untuk pertandingan Kata Beregu (Tim) yang Satu timnya  terdiri  dari tiga orang. Setiap tim terdiri dari putra dan putri. Pertandingan perorangan KATA terdiri dari pertandingan perorangan secara terpisah dalam bagian putra dan putri.Dalam pertandingan KATA sistim eliminasi dengan referchange akan diterapkan.
Para kontestan diharapkan untuk menampilkan pertandingan
KATA WAJIB (SHITEI) dan
KATA BEBAS (TOKUI) selama pertandingan.
KATA yang digunakan akan sesuai dengan aliran Karate-do yang diakui oleh WKF berdasarkan oleh sistim Goju, Shito, dan Wado.

Ketika menampilkan SHITEI KATA, tidak diperbolehkan melakukan variasi.

Ketika menampilkan TOKUI KATA, kontestan dapat memilih kata yang akan dimainkan, variasi ringan diperbolehkan sepanjang diperbolehkan aliran yang bersangkutan.

Tabel skor akan menampilkan pilihan KATA dari setiap periode dan setiap ronde.

Kontestan harus menampilkan KATA yang berbeda dalam setiap putaran. Sekali KATA sudah dimainkan maka tidak boleh diulang.

Dalam Sistem referchange (Eliminasi) boleh menampilkan SHITEI atau TOKUI.

Pada final, pertandingan KATA beregu, dua tim finalis akan menampilkan KATA, pilihan mereka dari KATA TOKUI dalam cara yang normal. Kemudian mereka akan menampilkan satu demonstrasi dari arti kata (BUNKAI), waktu yang diizinkan untuk demonstrasi BUNKAI adalah 5 (lima) menit. Pencatat waktu akan mulai penghitungan pada saat peragaan dimulai dengan peragaan awal BUNKAI KATA dan berhenti sesudah BUNKAI ditampilkan, tim yang melebihi 5 (lima) menit akan didiskualifikasi, penggunaan peralatan tradisional dan perlengkapan lainnya tidak diizinkan.
1.1 .KRITERIA UNTUK KEPUTUSAN
1. Pertandingan KATA harus ditampilkan dengan kemampuan dan harus mendemonstrasikan satu pemahaman yang jelas terhadap prinsip tradisional yang terkandung didalamnya. Dalam menilai penampilan kontestan (perorangan) atau tim juri akan melihat pada :
* Satu demonstrasi yang sebenarnya dari arti KATA.
* Pemahaman dari teknik yang digunakan (BUNKAI).
* Ketetapan waktu, ritme, kecepatan, keseimbangan, dan fokus kekuatan (KIME).
* Pernafasan yang baik dan benar sebagai penolong dalam hal KIME.
* Fokus perhatian yang benar (CHAKUGAN) dan konsentrasi.
* Kuda-kuda yang benar (DACHI) dengan penekanan pada kaki yang benar dan telapak kaki datar pada lantai.
* Penekanan yang baik pada perut (HARA) dan tidak ada gerak ke atas atau ke bawah dari pinggul ketika bergerak.
* Bentuk yang benar (KIHON) dari gaya yang ditampilkan.
* Penampilan juga harus dievaluasi dengan maksud untuk melihat hal-hal lainnya. Sebagaimana tingkat kesulitan dari KATA yang ditampilkan.
* Dalam KATA beregu sinkronisasi tanpa aba-aba eksternal adalah merupakan nilai lebih.
PENJELASAN :KATA adalah bukan pertunjukan tarian atau gerakan sandiwara, KATA harus terkait dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip tradisional. KATA harus realistis dalam artian perkelahian dan menampilkan konsentrasi, tenaga dan potensi dari dampak teknik yang dilakukan. KATA harus menunjukkan kelembutan, tenaga, dan kecepatan seperti halnya kelembutan, ritme, dan keseimbangan.
Dalam KATA beregu semua anggota tim harus memulai KATA dengan menghadap arah yang sama dan menghadap pada Chief Jugde.
KATA beregu harus mendemonstrasikan kemampuan di semua aspek dari penampilan KATA dengan serempak.
2. Kontestan yang menampilkan variasi pada SHITEI KATA akan didiskualifikasi.
PENJELASAN :Perintah untuk memulai dan menghentikan penampilan dengan cara menghentakkan kaki, pemukulan dada, tangan, atau karategi dan mengeluarkan nafas yang tidak sewajarnya, semuanya merupakan contoh dari aba-aba tambahan dan harus dipertimbangkan oleh Panel Wasit saat mengambil keputusan.
3. Kontestan yang berhenti pada saat KATA berlangsung (SHITEI atau TOKUI) atau menampilkan KATA yang berbeda dengan yang diumumkan atau yang dicatat pada tabel skor akan didiskualifikasi.
PENJELASAN :Merupakan tanggung jawab dari pelatih dan kontestan untuk memastikan bahwa kata yang didaftarkan pada tabel skor adalah sesuai untuk setiap ronde.
4. Kontestan yang menampilkan KATA yang tidak diizinkan atau mengulangi KATA akan didiskualifikasi.
Menurut standar JKF dan WKF, yang diakui sebagai Kata Wajib adalah hanya 8 Kata yang berasal dari perguruan 4 Besar JKF, yaitu Shotokan, Wado-ryu, Goju-ryu dan Shito-ryu, dengan perincian sebagai berikut:

SHITEI KATA
================
 SHOTOKAN WADO-RYU
GOJU-RYU
SHITO-RYU
Jion
 Seishan Seipai
Bassai Dai
 Kanku-dai Chinto
 Saifa Seienchin

TOKUI KATA
=======================

SHOTOKAN

===========
 Bassai-dai
Bassai-Sho
 Kanku-dai
 Kanku-sho
 Tekki-Shodan
 Tekki-Nindan
 Tekki-Sandan
 Hangetsu
 Jitte
 Enpi
 Gankaku
 Jion
 Sochin
 Ninjushiho-Sho
 Gojushiho-Dai
 Gojushiho-Sho
 Chinte
 Unsu
 Meikyo
Wankan
Jiin


 WADO-RYU
===========
 Kushanku
 Naihanchi
 Seishan
 Chinto
 Passai
 Niseishi
 Rohai
 Wanshu
 Jion
 Jitte

 GOJU-RYU
==========
 Sachin 
 Saifa 
 Seiyunchin 
 Shisochin
 Sanseru
 Seisan
 Seipai
 Kururunfa
 Suparimpei
 Tensho

 SHITO-RYU
==============
 Jitte
 Jion  
 Jiin
 Matsukaze
 Wanshu
 Rohai
 Bassai-Dai
 Bassai-Sho
 Tomai Bassai
 Matsumura Bassai
 Kosokun-Dai
 Kosokun-Sho
 Kosokun-Shiho
 Chinto 
 Chinte
 Seienchin
 Sochin 
 Niseishi
 Gohushisho
 Unshu
 Seisan
 Naifanchin-Shodan
 Naifanchin-Nidan
 Naifanchin-Sandan
 Aoyagi (Seiryu)
 Jyuroku
 Nipaipo
 Sanchin 
 Tensho
 Seipai
 Sanseiru
 Saifa
 Shisochin
 Kururunfa
 Suparimpei
 Hankucho
 Pachu
 Heiku
 Annan
 Annanko
 Papuren
 Chatanyara Kushanku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar